Pages

Jumat, 01 Mei 2015

Buruh Migran: Pahlawan Kita di Negeri Orang

Kemiskinan di Indonesia
bandung.bisnis.com

                Dewasa ini, kondisi perekonomian sebagian besar rakyat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Banyak dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan, tak punya pekerjaan tetap, dan bahkan ribuan calon penerus bangsa ini terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah karena tak ada biaya. Semakin maraknya kasus PHK pun menambah getirnya kehidupan mereka. Faktor kurangnya pendidikan, keahlian, dan lapangan pekerjaan membuat jumlah pengangguran terus bertambah dari hari ke hari. Ironis memang, ketika mereka terlunta-lunta mencari sebutir beras di atas tanah negeri mereka yang kaya.
                Tak sedikit dari mereka yang lebih memilih jalan “kelam”, terdorong rasa keputusasaan sehingga lebih memilih untuk mengakhiri hidup. Namun banyak juga yang masih memiliki harapan dan ingin terus berjuang untuk memiliki hidup yang lebih baik. Sebagian mereka memilih untuk merantau, menjemput janji kehidupan itu di negeri orang. Berani untuk mengambil resiko menjadi seorang buruh Migran dan meninggalkan keluarga tercinta mungkin adalah keputusan terberat yang pernah dibuatnya.
                Buruh Migran atau yang biasa disebut TKI/TKW menurut beberapa orang adalah pekerjaan yang tergolong “rendah” untuk dilakoni, karena umumnya pekerjaan yang mereka dapat di negera asing adalah sebagai buruh, asisten rumah tangga, dan sopir. Anggapan buruk tentang status TKI/TKW ini banyak datang dari orang-orang yang memiliki kehidupan yang lebih baik, beberapa dari mereka yang terlalu tinggi kehidupannya sehingga terkadang tak mampu untuk berempati dan melihat dari sisi lainnya. Sebagian juga menganggap bahwa pekerjaan ini membuat reputasi Indonesia terlihat  buruk di mata internasional. Padahal jika mereka mencoba membuka hati dan melihat dari sudut yang berbeda, mereka akan mengerti dan memahami apa sebenarnya dampak positif dari keberadaan para buruh Migran ini.
                Tenaga Kerja Indonesia ialah sosok pahlawan devisa bagi negara ini, karena uang yang mereka kirimkan ke Indonesia akan menambah pendapatan atau keuangan negara. Sebagian kecil uang mereka secara tak langsung ikut menyumbang dana APBN Indonesia. Menurut data BNP2TKI,  remitansi[1] Tenaga Kerja Indonesia (TKI) pada tahun 2012 sebesar Rp. 65 trilliun menyumbang 10 % nilai APBN. Hal itu berarti, dana pembangunan negara Indonesia juga berasal dari jerih payah yang dihasilkan oleh TKI di negara tempatnya bekerja.
Siti Maryam
indonesiaproud.wordpress.com
                Selain itu, buruh Migran juga berperan dalam meminimalkan jumlah pengangguran di negeri ini. Mereka memiliki andil penting dalam program pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Semakin banyak orang yang tidak mempunyai pekerjaan memilih untuk menjadi TKI, semakin menurun pula populasi pengangguran di negeri ini. Tak jarang pula para TKI yang berhasil di luar sana ketika pulang ke tanah air akan berbagi pengalaman dan keahlian, serta membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Mulai dari industri kecil rumahan hingga menjadi toko-toko besar. Hasil gemilang yg tak pernah terbayangkan sebelumnya. Contohnya saja Siti Maryam, perempuan asal Trenggalek, Jawa Timur ini merasakan buah manis usahanya sepulang dari Hongkong menjadi TKW. Ia kini berhasil membuka salon, toko sembako, dan jasa pembuatan video dan shooting video. Bahkan, ia berhasil menjadi finalis Indonesia International Migrant Worker’s Award 2010 yang diselenggarakan oleh UKM-Center FEUI yang bekerjasama dengan Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
                Ada suka, ada duka. Beberapa dari mereka berhasil, ada pula yang mendapat kepiluan tak tertahankan. Banyak dari saudara kita yang mendapat kekejaman dunia luar. Pengharapan kehidupan mereka terpatahkan oleh perlakuan tidak manusiawi dari bos atau majikan mereka disana. Konsekuensi terberat yang harus ditanggung. Ada yang dipukul tiap hari, ditendang, disetrika, tidak diberi makan, dan bahkan tidak diberi gaji. Ada yang pulang hanya lebam, hanya cacat ringan, hanya lumpuh, bahkan ada yang hanya jasad tak bernyawa. Contohnya saja Khairiyah Binti Pajar, TKW asal Lombok Timur ini meninggal dunia di Rumah Sakit Tomerwo Negara Malaysia (6/4/2015). Korban diduga meninggal dunia setelah mendapatkan perlakuan tidak manusiawi dari majikannya. Sungguh menyayat sembilu, dimana rakyat kita sendiri tak mampu untuk mendapat perlindungan negara kita di negeri orang. Kisah lain berasal dari Erwiana Sulistyaningsih, TKI asal Ngawi, Jawa Timur ini mendapat perlakuan tidak manusiawi saat bekerja pada majikannya di Hongkong. Pergelangan tangannya luka parah, kaki serta wajahnya lebam dan membengkak. Setelah selama 6 bulan disiksa, ia terus mencari keadilan bersama rekannya sesama buruh Migran disana. Akhirnya pengadilan Hongkong, Jumat (27/2/2015) memvonis Law Wan Tung, majikan Erwiana enam tahun penjara.
Ke-dua dari kiri, Erwiana Sulistyaningsih
kompas.com
             Buruh Migran, para pahlawan devisa kita, menurut saya adalah para pahlawan yang sedang berjuang di negeri orang ini sangat layak mendapat acungan jempol. Bagaimana tidak, di tengah himpitan ekonomi dan kemalangan hidup, mereka mempunyai kontribusi yang besar bagi negara kita. Perjuangan yang patut diapresiasi, bukan untuk dipandang sebelah mata. Apa yang harus kita rendahkan? Pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang halal. Setidaknya mereka tidak mengemis, menipu, atau pun mencuri. Mereka pekerja kecil, melanglang buana di seluruh dunia untuk kemajuan hidup dan secara tidak langsung ikut memajukan Indonesia. Resiko mendapat kehidupan yang lebih buruk berani untuk diambil. Lantas, bagaimana dengan kita, yang hidup berkecukupan, apa andil kita untuk negeri ini?
               Hargailah mereka, lindungilah hak-hak mereka.  Jangan dianggap rendah dan janganlah dikucilkan. Kita sesama orang Indonesia, sama-sama makan nasi, apa pula yang perlu dibanggakan?
               Hari ini, 1 Mei 2015 bertepatan dengan Hari Buruh Internasional, saya ingin mengucapkan Selamat Hari Buruh bagi semua buruh di seluruh dunia, khususnya saudaraku setanah air Indonesia. Jangan menyerah dan teruslah berjuang. Bagi buruh Migran dimana pun berada, janganlah lupa untuk kembali pulang J
…a thought of a 17-year-old studentBaiq Saka Muara Ardian
#peduliburuhmigrant

"Tulisan Ini Diikutsertakan Lomba Blog Buruh Migrant Indonesia Bersama Melanie Subono"

               
[1] Remitansi     : Transaksi pengiriman uang oleh TKI ke Indonesia


Spesial untuk teman-teman yang sedang berjuang di negeri seberang. Special thanks to Kak Melanie Subono. Menulis tentang mereka telah membuka hati dan pikiran saya lebih luas. Pengalaman lomba blog pertama saya. Yeah, it's show time...

Sabtu, 07 Desember 2013

Rudat : Proyek Akhir Tahun 2013

Gifted Hands - The Benjamin Carson Story

Gifted Hands yang diperankan oleh Cuba Gooding, Jr. (Ben Carson), Kimberly Elise (Sonya Carson, ibu Ben).

Film ini keren, menginspirasi, dan mengajarkan banyak hal. Diadaptasi dari kehidupan nyata dr. Benjamin Carson, seorang dokter anak-anak, ahli bedah saraf terbaik di dunia. Cerita ini dimulai pada masa kecilnya, seorang Benny (panggilan kecil), anak berkulit hitam yang selalu mendapat peringkat terbawah di kelasnya.
dr. Benyamin Carson
Dia berasal dari keluarga miskin, kedua orang tuanya telah bercerai, dan kini dia hanya tinggal bersama kakak laki-laki dan ibunya. Benny selalu merasa bahwa dia adalah orang bodoh dan tak bisa melakukan apa-apa. Namun, berkat peran ibunya yang selalu menyemangati dan menyuruhnya belajar, perlahan, peringkat kelasnya pun mulai meningkat. Kata-kata Ibunya yang hanya seorang lulusan kelas 3 SD menjadi motivasi terbesarnya. Dia selalu keras berkata padanya:
"Dalam kondisi miskin kita tak akan punya kesempatan untuk pergi ke mana-mana. Namun dengan buku kita bisa pergi kemana pun kita mau, bisa jadi orang seperti apapun, dan bisa melakukan apapun yang kita inginkan."
dan juga,
"Kamu pintar Benny. Kamu bisa melakukan apapun yang orang lain lakukan, hanya saja kamu bisa lebih baik."
Kerja keras ibunya dalam mendidik bisa membuat Benny menjadi seorang yang luar biasa. Hal besar yang pernah dia lakukan adalah membuat sejarah medis operasi untuk memisahkan kembar siam, yang lahir dengan kepala bagian belakang menyatu. Recomended!

"There is no such thing as an average human being. If you have a normal brain, you are superior. There's almost nothing that you can't do." (Benyamin Carson).

Download here (via MediaFire)



Kamis, 05 Desember 2013

New Design!

Holla..
I redesign this blog with some new stuff! It's full of brown color and ANT logo. I also chance title of my blog from "Ayhalicious" to "ANT's world", cause I thought that's unique name and similar with myself, cute-small :D Haha
New Header

New Pointer


New Favicon



I made them with Photoshop CS4 Portable.

Clover

This morning, I try to find my lucky in 4-leaves of clover. It's making me remember some lyrics of "Bad Day" song by Daniel Powter.
so where is the passion when you need it the most.
oh, you and I.
You kick up the leaves and the magic is lost
--Daniel Powter

Download here

Kamis, 18 Juli 2013

Bang Tara Trekking in Rinjani


Assalammu'alaikum :)
Wah, sudah lama saya gak ngepost lagi di blog ini. Maklum ya, sekarang saya sudah menjabat sebagai siswa kelas 2 Sekolah Menengah Atas dan kesibukannya itu super duper padet! Gak kayak pas SMP dulu yang punya banyak free time -_- Di SMA ulangannya hampir tiap hari, dan pekerjaan rumah yang dikasi sama guru-gurunya berjubel terus. Hhh --
Kali ini saya gak akan memposting tentang kesibukan saya sebagai seorang anak SMA, tapi kali ini saya akan memposting foto-foto liburan adik saya bulan kemarin, mau tau liburannya kemana?
Ke tempat ini !
Waah, siapa tuh keren benged! 
Sayangnya "sang kakak" (baca: saya) gak bisa ikut liburan karena waktu liburannya tinggal satu hari -- mana bisa ngedaki gunung dalam waktu satu hari.
Nah, gunung Rinjani itu adanya di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Pulau dengan keindahan alamnya yang masih alami. Gunung Rinjani tingginya 3.72 m dpl dan mempunyai kaldera yang cukup luas berupa sebuah danau yang disebut Segara Anak (segara: danau, laut) yang dihuni oleh beribu atau bahkan berjuta ikan mas dan ikan mujair. Para pendaki biasanya memancing di Segara Anak untuk mendapatkan bekal makanan untuk perjalanan pulang. Biasanya mereka menempuh perjalanan pergi-pulang sekitar 5 atau 6 hari.
Yaudah deh, cekidot aje -.-

Nah, ini dia modelnya (yang rada kurang cakep). Hihii

Waah, keren bang keren :D

Kenalin, yang pake topi si Jagad, yang pake syal si Tara bewok :D

Bang Tara ngeliatin apaan? Pasti terkesima liat pemandangannya :D

Ini dia pasukan pendaki gunung rinjani dari "RIMBA KAMBOJA" :D

Ayah dan anak, ketjee (y)

Ini lintasan pendakiannya bro :D

Ikannya banyak amat bang Tara :D


Pasukannya ngeksis dulu -_-


Waa, awas bang ntar iler.nya kejepret juga XD Haha

Ini penampakan bang Tara, katanya kecapean :D
Nah, segitu dulu ya foto-fotonya.
Thanks for reading :)
See ya.......

Rabu, 13 Maret 2013

Doodle Iseng : Evita Nuh

Well, I finished this doodle in December 2012 and I posted on my blog in March 2013.
I hope you'll like it *wink!